Pengertian Hari Asyura 10 Muharram

Hari Asyura adalah hari ke-10 di bulan Muharram dalam kalender Islam. Pengertian hari Asyura 10 Muharram ini memiliki makna penting bagi umat Islam karena banyak peristiwa yang terjadi pada hari ini dalam sejarah Islam.

Makna Hari Asyura

Kata “Asyura” berasal dari bahasa Arab yang berarti “sepuluh”. Hari Asyura jatuh pada tanggal 10 Muharram dan merupakan hari yang sangat penting bagi umat Islam. Di dalam Al-Quran, Allah SWT. menjelaskan bahwa hari Asyura adalah salah satu dari empat bulan yang diberkahi, bersama dengan bulan Dzulqaidah, Dzulhijjah, dan Rajab.

Sejarah Hari Asyura

Banyak peristiwa penting yang terjadi pada hari Asyura. Salah satu peristiwa paling terkenal adalah ketika Nabi Musa AS dan kaumnya diselamatkan dari Fir’aun pada hari Asyura. Nabi Musa AS berpuasa pada hari Asyura untuk bersyukur atas penyelamatan tersebut, dan kemudian disunnahkan bagi umat Islam untuk berpuasa pada hari Asyura sebagai bentuk penghormatan atas peristiwa tersebut.

Peristiwa lainnya yang terjadi pada hari Asyura adalah kematian Husain bin Ali RA, cucu Nabi Muhammad SAW. pada tahun 680 Masehi di Karbala, Irak. Husain bin Ali RA beserta keluarganya dan pengikutnya diserang oleh pasukan Yazid bin Muawiyah yang menguasai pemerintahan Islam pada saat itu. Serangan tersebut menyebabkan Husain bin Ali RA dan pengikutnya meninggal dunia dalam kondisi yang sangat menderita.

Maka sejak saat itu, hari Asyura menjadi hari berkabung dan menjadi hari yang sangat penting bagi umat Syiah. Hari Asyura menjadi momentum bagi umat Syiah untuk mengenang dan meratapi kematian Husain bin Ali RA dan pengikutnya, serta mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Yazid bin Muawiyah dan pasukannya.

Kegiatan pada Hari Asyura

Pada hari Asyura, umat Islam dianjurkan untuk berpuasa. Namun, berpuasa pada hari Asyura bukanlah kewajiban seperti pada bulan Ramadan. Selain itu, umat Syiah juga melakukan aktivitas berduka dan berkabung pada hari Asyura dengan mengadakan pertunjukan musik, membaca puisi, dan melakukan prosesi duka.

Di beberapa negara Muslim, seperti Iran dan Irak, pada hari Asyura diadakan prosesi dan ritual yang melibatkan pemukulan dada, pengguntingan kepala rambut, dan sebagainya. Namun, hal-hal tersebut bukanlah bagian dari ajaran Islam, dan bahkan dikecam oleh sebagian besar umat Islam.

Kesimpulan

Hari Asyura adalah hari yang sangat penting bagi umat Islam, terutama bagi umat Syiah. Hari ini memiliki makna penting karena banyak peristiwa penting yang terjadi pada hari Asyura, termasuk kematian Husain bin Ali RA yang sangat bersejarah. Namun, cara berduka dan berkabung pada hari Asyura harus dilakukan dengan cara yang sesuai dengan ajaran Islam, dan

tidak boleh dilakukan dengan cara yang kekerasan atau merugikan diri sendiri. Selain itu, umat Islam dianjurkan untuk berpuasa pada hari Asyura sebagai bentuk penghormatan dan syukur atas peristiwa penting yang terjadi pada hari tersebut.

Namun, perlu diingat bahwa puasa pada hari Asyura bukanlah kewajiban seperti pada bulan Ramadan, sehingga tidak wajib dilakukan bagi umat Islam yang tidak mampu atau memiliki alasan yang sah untuk tidak berpuasa. Selain itu, dalam mengenang peristiwa yang terjadi pada hari Asyura, umat Islam sebaiknya mengambil hikmah dan pelajaran yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari, seperti keteguhan iman, keberanian, dan perjuangan untuk kebenaran.

Sebagai umat Islam, kita seharusnya menghormati dan menghargai hari Asyura sebagai salah satu hari yang diberkahi oleh Allah SWT. dengan cara yang sesuai dengan ajaran Islam, tanpa mengorbankan diri sendiri atau merugikan orang lain. Mari kita jadikan Hari Asyura sebagai momen untuk memperkuat iman dan mempererat ukhuwah Islamiyah sebagai sesama umat Islam.

Itulah pengertian hari Asyura 10 Muharram, semoga bermanfaat.

Tips Packing Untuk Umroh

Tips Packing Untuk Umroh

Berangkat umroh merupakan salah satu momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh setiap muslim. Tak hanya membawa memori indah, umroh juga membawa pengalaman dan kesan tak terlupakan. Namun, sebelum berangkat umroh, ada hal penting yang harus dipersiapkan, salah satunya adalah packing. Berikut tips packing untuk umroh.

Berikut adalah beberapa tips packing yang bisa membantu mempermudah dan mempercepat proses packing sebelum berangkat umroh:

  • Buat daftar barang yang dibutuhkan. Ini bisa membantu menghindari kelupaan membawa barang penting seperti passport, uang tunai, atau obat-obatan.
  • Bawa baju ganti yang cukup. Umroh membutuhkan banyak aktivitas, seperti shalat, berjalan-jalan, dan lainnya, sehingga membawa baju ganti yang cukup sangat penting.
  • Pakailah baju yang nyaman dan mudah dipakai. Saat berada di tanah suci, kenyamanan dan kemudahan dalam berpakaian sangat penting.
  • Bawa obat-obatan pribadi. Pastikan untuk membawa obat-obatan yang biasa dikonsumsi, seperti obat sakit kepala, obat demam, dan lainnya.
  • Bawa peralatan mandi dan hygiene pribadi. Ini termasuk sabun, sampo, pasta gigi, dan lainnya.
  • Bawa alat untuk membantu shalat. Ini termasuk selendang, tasbih, dan mukena.
  • Bawa uang tunai dan kartu kredit. Ini akan membantu saat membutuhkan uang tunai atau membeli barang yang dibutuhkan selama berada di tanah suci.
  • Bawa kamera atau peralatan rekaman untuk menangkap moment indah selama berada di tanah suci.
  • Bawa tas yang nyaman dan mudah dibawa. Tas yang nyaman akan membantu mengurangi beban selama berjalan-jalan di tanah suci.

Dengan memperhatikan tips-tips di atas, Anda dapat memastikan bahwa proses packing sebelum berangkat umroh akan lebih mudah dan cepat. Semoga dengan mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dengan baik, perjalanan umroh Anda akan menjadi lebih indah dan tak terlupakan.

Itulah tips packing untuk umroh yang perlu diperhatikan sebelum berangkat umroh.